Notification

×

Iklan

Iklan

Siswa SMPN 1 dan SDN 5 Pedamaran diduga Keracunan makan siang Gratis

Selasa, 02 September 2025 | 21:42 WIB Last Updated 2025-09-02T18:14:40Z



Laporan : edigebuk

BERITA OKI.COM PEDAMARAN--Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah siswa mulai mengeluh sakit setelah jam makan siang. Gejala yang dirasakan antara lain mual, muntah, sakit perut, hingga pusing kepala. Kondisi ini membuat para guru dan orang tua panik, sehingga beberapa siswa segera dibawa ke puskesmas pedamaran untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Awalnya anak-anak makan seperti biasa, tidak ada yang aneh. Tapi tidak lama setelah itu, banyak yang mengeluh sakit perut dan muntah-muntah,” ungkap salah wali murid SD yang enggan disebutkan namanya.

Media ini konfirmasi dokter Friska Al lestari untuk sementara ini kita pertolongan utama yang jelas Siswa SDN 5 Pedamaran dan SMPN1 Pedamaran diduga keracunan makan gratis untuk penyebab keracunan kita belum bisa memberikan karna banyak prosesnyo melalui Labor. Ujar dr.friska

Hal yang senada kepala dinas Kesehatan kabupaten Ogan Komering Ilir( OKI) Iwan setiawan ketika di konfirmasi mengatakan yang jelas kita mengadakan pertolongan utama, untuk penyebab nya belum bisa diketahui,untuk jumlah Siswa SDN dan SMPN, 34 Orang sementara pukul 21.37 wib siswa yang terdampak masih dalam pendataan. Petugas kesehatan dari Puskesmas Pedamaran telah melakukan penanganan darurat serta memantau perkembangan kondisi anak-anak yang mengalami gejala keracunan.

Sementara itu, pihak sekolah dan orang tua siswa masih menunggu keterangan resmi dari Dinas Kesehatan OKI terkait penyebab keracunan massal ini. Belum ada pihak penyedia makanan maupun instansi terkait yang memberikan penjelasan atau bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan OKI yang coba dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon juga belum memberikan jawaban.

Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat Pedamaran  mengingat program Makan Bergizi Gratis sejatinya bertujuan meningkatkan kesehatan dan gizi anak sekolah, bukan justru membahayakan.

×
Berita Terbaru Update