SUMEDANG | BERITAOKI.COM | Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Padjajaran, Dr. Meddy Rachmadi, Ir., M.S, mengapresiasi dan mengucapkan
rasa terima kasihnya kepada BPDASHL Cimanuk-Citanduy, karena Universitas
Padjajaran menjadi lokasi pertama penanaman pohon dalam rangka memperingati
Hari Bakti Rimbawan ke 39.
“Harapannya, kita bisa bekerja sama lebih mendalam dan
intensif jangka panjang. Terkait dengan itu, kami juga menyediakan lahan seluas
5 Hektar perihal penghijauan kembali bumi kita. Oleh karena itu dipersilahkan
untuk ditanami berbagai tanaman pohon produktif dalam konteks dari sisi
agroklimat, ekonomi dan kesosialan lahan itu bermanfaat untuk kita semua
sehingga menjamin pemeliharaannya, kita juga plotkan lahan-lahan miring untuk
tanaman-tanaman hutan.” Ungkap Dr. Meddy Rachmadi, Ir., M.S. saat ditemui media
ini disela-sela acara tersebut.
“Kalau ini bisa terlaksana, akan mendukung pembelajaran,
mendukung research mahasiswa dan menjadikan eduwisata tanaman-tanaman pohon.
Sekaligus nanti kita akan membangun kebun koleksi dari beberapa jenis dan
spesies tanaman yang saat ini sudah semakin langka.” Ucap Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Padjajaran ini.
Dr. Meddy Rachmadi menambahkan, Ini merupakan kerjasama yang
pertama kali dan tindaklanjut MoU antara kementerian dan rektor UNPAD Prof. dr
Rina Indiastuti. Ranahnya kami dari dekan untuk mengoperasionalkan kerjasama
itu, yang terlibat Fakultas Pertanian UNPAD, ITB, Sekolah Tinggi Ilmu Hayati
(STIH), Universita Siliwangi, Universita Galuh Ciamis, Universita Winaya Mukti.
“Mari kita sama-sama menghijaukan bumi agar kedepan anak
cucu kita tidak kekurangan air”tegasnya.
Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung (BPDASHL) Cimanuk-Citanduy, Ir. Rukma Dayadi, M.Si melakukan penanaman
pohon bersama dalam rangka Hari Bakti Rimbawan serta Penandatangan MoU bersama
6 (enam) universitas, yaitu UNPAD, ITB, Sekolah Tinggi Ilmu Hayati (STIH),
Universita Siliwangi, Universita Galuh Ciamis, Universitas Winaya Mukti.
Kerjasama ini merupakan tindaklanjut dari nota kesepahaman
antara Kementerian LHK dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri
Ristek dan Pendidikan Tinggi pada 16 Juni 2015 lalu, untuk mengajak dan menumbuhkembangkan
budaya cinta lingkungan di kalangan peserta didik, pendidik dan tenaga pendidik
dengan menanam minimal 5 batang pohon untuk setiap pelajar atau mahasiswa.
Tindaklanjut tersebut secara resmi dituangkan dalam bentuk
nota kesepahaman untuk menegaskan komitmen bersama pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran penelitian dan pengembangan
serta pengabdian kepada masyarakat.
Menurut Ir. Rukma Dayadi, Kepala Balai BPDASHL
Cimanuk-Citanduy, Hari Bakti Rimbawan Tahun 2022 ini mengusung tema Rimbawan
Menjaga Lingkungan, Menyukseskan Presidensi G 20.
“Dalam memperingati Hari Bakti Rimbawan Tahun ini,
masyarakat bisa turut andil dengan melakukan bersih-bersih lingkungan sekitar,
bisa juga mengikuti kegiatan sosial yang berkaitan dengan lingkungan untuk menghijaukan
bumi kembali” Ujar Ir Rukma di Jatinangor (30/03/2022).
Gerakan menanam sejuta pohon yang di inisiasi oleh Kesatuan
Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) yang dilakukan bersama-sama di
Universitas Padjajaran. sBPDASHL
Cimanuk-Citanduy memberikan 400 batang bibit diantaranya jenis alpukat, jambu
kristal, jeruk, manga, durian, jengkol, nangka, petai dan sukun sebagai awal
dari perjanjian kerjasama ini.
Dikatakan Ir Rukma, MoU ini merupakan komitmen Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk meningkatkan proses ataupun usaha
menghijaukan bumi, karena Provinsi Jawa Barat memiliki lahan yang masih cukup luas, dan ini harus
diupayakan oleh seluruh pihak. Konteksnya perguruan tinggi, tenaga didik dan
mahasiswa.
Lahan di UNPAD atau ITB yang masih memerlukan penanaman
pohon, “Ini akan kita kembangkan ke depan. Yang penting adalah apa yang kita
tanam harus dirawat dan itu bisa muncul kalau memang ada kesadaran serta
kepedulian kita terhadap kelestarian lingkungan.” Papar Ir Rukma.
Lebih lanjut Rukma mengatakan, pemerintah khususnya BPDASHL
Cimanuk-Citanduy akan memfasilitasi kebutuhan bibit, kemudian pemegang otoritas
di wilayah masing-masing harus menjaga, merawat sehingga bibit tersebut bisa
tumbuh dan bisa bermanfaat untuk masyarakat maupun pengelolanya itu sendiri.
(dita)