![]() |
(dok.Istimewa) |
JAKARTA | BERITAOKI.COM | Terkait kepengurusan Partai Berkarya pada hasil Putusan Banding Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) pada (1/6/2021) yang memenangkan kepengurusan Partai Berkarya periode 2017-2022 dengan Ketua Umumnya Tommy Soeharto.
"Perihal kepengurusan Partai Berkarya periode 2020-2025 (Ketua Umumnya Muchdi PR) hasil MUNASLUB 2020 adalah putusan sementara, belum putusan hukum tetap (inkrah), masih ada kasasi dan Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung. Kita segera kasasi" ujar Badaruddin Andi Picunang Sekjen Partai Berkarya.
lanjutnya lagi, "Bahwa Kemenkumham pun pasti membela putusan yang telah dikeluarkan (SK no 16 dan 17). Artinya putusan tersebut tidak otomatis langsung membatalkan SK Kemenkumham RI yang kami pegang yaitu SK no 16 (Perubahan AD/ART) dan 17 (Pengurus DPP) tanggal 30 Juli 2020. SK kami sampai tahun 2025, sementara SK yang menggugat itu sampai April 2022, itupun sudah dicabut dengan terbitnya SK hasil MUNASLUB Partai Berkarya tahun 2020 lalu" paparnya.
Badaruddin pun menjelaskan bahwa pihaknya sedang fokus persiapan tahapan Pemilu 2024, ia berharap masalah hukum ini tidak mengganggu karena proses yang dirasa masih panjang, hingga Pemilu 2024 baru selesai.
![]() |
Badaruddin Andi Picunang Sekjen Partai Berkarya 2016-2018 (pertama) dan 2020-2025. |
Dikatakannya lagi, Ketum Muchdi PR dan pimpinan DPP/DPW/DPD akan mengadakan rapat via daring (zoom meeting) pada Selasa (7/9/2021) yang akan menyampaikan sikap untuk melanjutkan ke tahap kasasi dan pihaknya akan fokus persiapan tahapan Pemilu 2024 yang saat ini sedang digenjot kelengkapannya.
"Pengurus sampai tingkat kecamatan harus lengkap per Desember 2021. Jadi kita hadapi dengan senyuman saja. Niat kita mau menyelamatkan dan membesarkan partai, untuk apa pimpin partai kalau tidak serius dan tidak diperhatikan. Cukuplah Pemilu 2019 jadi pelajaran. Partai ini dibangun bersama secara gotong royong, bukan besutan satu kelompok atau perorangan, saksi hidup dan jejak digital masih ada. Kasihan teman-teman di daerah, banyak yang kehilangan harta benda bahkan nyawa membangun partai ini. Merekalah pemilik sebenarnya partai ini." ungkap Badaruddin. (rls/red)